I love you so much I miss you
you are so beautiful and perfect in my eyes
sacrifice so sincere to me difficult to repay
panajat my prayers always right for you
your love is so great
pelukkan you so warm that I was always awake
in my sleep ....
mom mom mom I miss you I miss you when you rocked me
with love ....
Well god keep my mother in your side and the culture was
he felt heaven mu
your mother's mother's mother Why should you listen to these cries
you miss your son, your screams
mothers give strength to your child's
so your son can continue seyum crate
mu a genuine smile ....
Kamis, 28 Maret 2013
tugas minggu ke 10 (Teori kekuasaan dan wewenang dalam kehidupan sehari-hari )
Teori kekuasaan dan wewenang dalam kehidupan sehari-hari
nama : Ulifah Saty Merianty Herlina Siahaan
npm : 37112521
kelas : 1 DB 10
Teori kekuasaan dan wewenang dalam kehidupan sehari-hari
KARAKTERISTIK DAN PERILAKU MANUSIA
Karakteristik dan Hakikat Manusia
Unsur manusia adalah unsur yang paling vital di dalam organisasi. Ia dapat menggagalkan dan mendukung keberhasilan usaha pencapaian tujuan organisasi. Hal ini disebabkan oleh sifat yang unik dalam diri manusia.
Manusia memiliki perbedaan masing-masing, yang disebabkan oleh adanya perbedaan kemampuan, latar belakang, aspirasi, dll. Motivasi kerjanya juga sangat bergantung pada perbedaan-perbedaan yang khas tersebut. Oleh sebab itu, kita perlu memandang manusia secara menyeluruh, utuh, dan dalam integritas pribadi.
Sikap dan Perilaku
Sedikitnya ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami perilaku manusia, yaitu pendekatan kognitif, pendekatan kepuasan, dan pendekatan psikoanalisis.
Pendekatan kognitif memanfaatkan munculnya perilaku sebagai jawaban (respons) dari adanya rangsangan (stimulus) yang diterima orang-orang. Pendekatan kepuasan menunjukkan bahwa seseorang akan merasa puas apabila kebutuhannya dapat terpenuhi, dan pekerjaan yang diterimanya menarik dan menantang kemampuannya.
Dari pendekatan psikoanalisis, diketahui ada tiga unsur yang dapat menyebabkan perilaku seseorang, yaitu id, ego dan super ego yang masing-masing dapat saling bertentangan. Id merupakan unsur yang menyebabkan munculnya perilaku tanpa mempedulikan unsur yang lain. Akan tetapi dua unsur yang lain juga dapat saling mendukung atau saling menolak terhadap keinginan id. Interaksi ketiga unsur tersebut mengakibatkan munculnya perilaku tertentu.
Teori Kepribadian
Sebenarnya, masalah perilaku manusia sangat sulit diramalkan kemunculannya. Sangat bergantung kepada kepribadian yang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan dan faktor keturunan, yang tentu saja akan berbeda bagi masing-masing individu. Cara ia merespons terhadap rangsangan lingkungan sangat berbeda, sehingga kita sulit meramalkan perilaku, kecuali kita dapat memahami lingkungannya.
Di sisi lain, ada pendekatan ciri yang dapat menunjukkan kecenderungan konsistensi perilaku seseorang, sebab ciri dianggap bagian yang membentuk kepribadian dan penunjuk perilaku. Namun pendapat ini banyak dikritik, sebab ciri tidak dapat dibuktikan secara kausal terhadap perilaku. Ciri juga tidak dapat memberikan pengertian tentang perkembangan dan dinamika kepribadian. Ciri juga tidak memberikan perhatian dengan situasi pekerjaan.
Sigmund Freud mengatakan bahwa kehidupan ketika manusia tumbuh dari kecil mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku setelah ia dewasa, khususnya faktor-faktor ketidaksadaran.
Peran dan Perilaku
Dalam kehidupannya, tanpa disadari, sebenarnya masing-masing orang telah membawakan perannya, baik tunggal maupun ganda, baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah maupun di dalam organisasi.
Fungsi peran di dalam organisasi sangatlah penting, agar tidak terjadi konflik dan kerancuan peran antara satu anggota dan anggota lainnya. Fungsi tersebut diperjelas dengan adanya uraian tugas (job description), yang menunjukkan posisi seseorang dalam organisasi, termasuk batas-batas wewenangnya, kekuasaan, hak, kewajiban, dll.
Persepsi terhadap fungsi peran tersebut dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam organisasi dan kinerja individu serta kelompok atau organisasinya.
PENGERTIAN BUDAYA, BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA, TEORI DAN PROSES ORGANISASI
Pengertian Budaya dan Pembentukan Perilaku
Budaya dan Perilaku Organisasi saling terkait satu sama lain, dalam arti budaya mempengaruhi sikap dan perilaku anggota masyarakat dari mana budaya mereka berasal. Sikap dan perilaku anggota yang berasal dari budaya masyarakat tersebut terbawa ke dalam organisasi yang ia masuki. Sikap dan perilaku anggota yang khas tersebut merupakan karakteristik individu, akan mempengaruhi karakteristik organisasi sehingga akan mempengaruhi pula perilaku organisasi. Cara organisasi mencapai tujuannya bergantung kepada cara individu mencapai tujuannya, yang dipengaruhi oleh budaya dari mana individu berasal. Budaya organisasi, dengan demikian, juga akan dipengaruhi oleh budaya masyarakat asal anggota.
Budaya Organisasi dan Kinerja
Budaya organisasi, secara operasional, akan mempengaruhi kinerja organisasi bersangkutan. Dalam budaya organisasi kuat, maka tujuan organisasi dapat dicapai secara baik. Sedangkan dalam budaya organisasi yang lemah, tujuan organisasi kurang dapat dicapai dengan baik. Kuat dan lemahnya budaya organisasi dapat dilihat dari beberapa kriteria, antara lain adanya arah yang selaras antara nilai-nilai inti dan tujuan organisasi, tingkat penghayatan nilai budaya organisasi oleh para anggotanya, dan ketaatan kepada nilai budaya oleh para anggotanya. Selain itu, budaya organisasi yang kuat dapat dilihat dari cici-ciri yang disampaikan oleh Tom Peters dan Robert Waterman, dengan kata kunci "organisasi yang kuat dan unggul", serta memiliki visi dan misi yang jelas.
Teori dan Proses Organisasi
Dalam teori organisasi dapat dipahami bagaimana organisasi dapat berproses, para anggotanya saling berinteraksi, dan tetap hidup dan berkembang. Proses organisasi tidak lepas dari peranan dan perilaku setiap anggotanya dalam berinteraksi. Dalam proses tersebut ada kemungkinan terjadinya kemenduaan peranan dan konflik, yang mau tidak mau akan melibatkan kelompok untuk dapat menyelesaikan konflik tersebut. Demikian juga, kita dapat memahami perilaku organisasi dari sudut pandang mikro dan makro, serta organisasi sebagai sistem dan sistem sosial.
Suatu organisasi, dalam era global, mau tidak mau, harus beradaptasi dengan era global tersebut yang tentunya penuh dengan perubahan yang cepat dan persaingan yang semakin tajam. Beberapa strategi yang harus dimainkan oleh organisasi agar tetap survive dan berkembang, bergantung kepada beberapa hal, antara lain perubahan yang harus dilakukan dalam lingkup internal dan eksternal, disain organisasi yang adaptif dan luwes menghadapi perubahan, termasuk bagaimana organisasi dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Bagaimana cara memotivasi orang-orangnya, peningkatan mutu dan jumlah produk perlu diperhatikan, selain kecepatan pelayanan kepada para pelanggan. Perlu memperhatikan juga perkembangan teknologi komunikasi, karena berkaitan dengan ketersediaan, keakuratan, dan kecepatan memperoleh informasi. Selain itu, kita juga sangat perlu memperhatikan sikap dan perilaku anggota organisasi dan keterkaitannya dengan kinerja. Kepuasan para anggota organisasi akan mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan.
GAYA KEPEMIMPINAN
Perbedaan Manajer dan Pimpinan
Di dalam organisasi, manajer bertugas mengelola organisasi dengan cara menggunakan kemampuan menjalankan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan) serta memanfaatkan unsur-unsur manajemen (manusia, material, uang, mesin, metode dan pasar), secara efisien dan efektif. Tugas ini dilandasi oleh aspek legalitas, artinya ada surat keputusan yang mengesahkan kewenangannya.
Manajer dapat menjadi pemimpin apabila ia mampu menggerakkan bawahan di dalam organisasi tanpa menggunakan aspek legalitas yang ia miliki. Namun, pemimpin itu sendiri, adalah orang yang mempunyai kemampuan menggerakkan orang lain tanpa dilandasi oleh aspek legalitas, tetapi oleh aspek pengakuan dan kesetujuan.
Gaya Kepemimpinan
Salah satu faktor penentu keberhasilan mempengaruhi orang lain, adalah gaya kepemimpinan, dan kunci efektivitas gaya ini, adalah "mengharmonisasikan" kepentingan karyawan dan organisasi.
Namun, permasalahan yang berpengaruh terhadap efektivitas gaya kepemimpinan, adalah bagaimana memahami unsur manusia yang diyakini sangat kompleks dan bagaimana mencapai tujuan organisasi melalui penyelesaian tugas-tugas. Kedua masalah tersebut dapat mempengaruhi cara manajer menerapkan pelbagai konsep gaya kepemimpinan.
Kepemimpinan Situasional/Kontigensi
Gaya kepemimpinan akan efektif, apabila melakukan orientasi tugas dan orientasi hubungan. Reddin menambahkan lagi dengan satu orientasi, yaitu keefektifan, dengan mengacu kepada asumsi teori 'X' dan 'Y' yang disampaikan oleh Douglas McGregor. Dari model Reddin ini,kemudian dikenal ada empat gaya yang efektif dan empat gaya yang tidak efektif.
Hersey dan Blanchard memberikan model dan gaya kepemimpinan situasional yang efektif yang didasarkan pada tingkat kematangan bawahan, yaitu dari M1 (belum dewasa) sampai dengan M4 (dewasa).
Bagi orang-orang Indonesia, dikenal gaya kepemimpinan yang disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantoro, yang dikenal dengan konsep ing-ing-tut. Gaya kepemimpinan perlu disesuaikan dengan tingkat kematangan bawahan, mulai dari memberikan keteladanan sampai dengan mendorong bawahan agar maju dan atasan hanya memberi nasihat serta memberikan fasilitas bagi kepentingan organisasi.
KEKUASAAN DAN WEWENANG
Pengertian dan Konsep Kekuasaan
Ada beberapa kerancuan dalam mendefinisikan kekuasaan, terutama sering dikacaukan dengan kepemimpinan dan wewenang.
Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa pendapat pakar yang perlu kita simak dan pahami. Yang penting di sini adalah definisi yang disampaikan oleh Rogers, yaitu yang berkaitan dengan usaha mempengaruhi perilaku orang lain saat kita menggunakan kekuasaan. Perilaku tersebut adalah perilaku yang kita inginkan.
Secara tradisional, kekuasaan digunakan untuk menentukan hasil. Sedangkan di dalam organisasi, kekuasaan adalah kemampuan untuk memperoleh, menggerakkan dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Sumber dan Bentuk Kekuasaan
Kekuasaan dapat diperoleh karena posisi seseorang (kekuasaan jabatan) dan karena pengaruh pribadi atas orang lain. Di dalam organisasi kedua macam kekuasaan tersebut dapat terjadi.
Kekuasaan jabatan bergantung kepada setinggi apakah jabatan yang dimiliki seseorang. Semakin tinggi jabatan, akan semakin tinggi pula kekuasaan yang diperoleh. Meskipun demikian, dalam hal tertentu kekuasaan yang dimilikinya juga dibatasi oleh kekuasaan yang dimiliki orang lain.
Kekuasaan pribadi bergantung kepada sejauh mana orang lain mempercayai, mendukung, menghormati dan terikat kepada pemegang kekuasaan pribadi.
Demikian pula, di dalam organisasi kekuasaan seringkali cenderung berlangsung secara timbal balik antara atasan dan bawahan. Hal ini dimungkinkan oleh adanya saling membutuhkan di antara mereka. Atasan mempunyai kekuasaan atas bawahan, tetapi sebaliknya bawahan juga dapat mempengaruhi kekuasaan yang dimiliki atasan dengan hasil karya (kinerja) yang ditunjukkan oleh bawahan.
Kegiatan Belajar 3
Kepemimpinan dan Aplikasi Kekuasaan
Seseorang yang berusaha mempengaruhi perilaku kelompok, maka ia disebut sedang melaksanakan kepemimpinan. Penggunaan kekuasaan tertentu akan membuat kepemimpinan tertentu yang sesuai tingkat kematangan bawahan menjadi lebih efektif. Hal ini berkenaan dengan kenyataan bahwa konsep kekuasaan bersifat multidimensional dan bahwa gaya kepemimpinan efektif bersifat situasional.
Dengan kata lain bahwa keberhasilan kepemimpinan berkaitan dengan tingkat kematangan bawahan dan juga oleh penggunaan sumber dan bentuk kekuasaan yang dimiliki atasan.
Wewenang
Kekuasaan posisi dan legal rasional dapat disebut sebagai kekuasaan yang terbatas pada lingkup kecil dan mudah untuk diganti. Kekuasaan ini biasanya disebut sebagai wewenang atau authority. Wewenang, adalah kekuasaan jabatan yang memperoleh pengesahan dari orang lain, dalam hal ini atasan dan bawahan. Pengertian tentang wewenang dapat dipandang secara klasik dan juga secara pengakuan.
Secara klasik, wewenang dimiliki oleh atasan dan bawahan berkewajiban mematuhinya. Kondisi ini dapat menimbulkan kekuasaan yang sewenang-wenang. Pandangan pengakuan berdasarkan adanya pengakuan dari seseorang yang dipengaruhi terhadap orang lain yang mempengaruhi mereka. Dengan demikian, dalam lingkup sempit, wewenang yang sah belum tentu memperoleh pengakuan orang lain.
Weber menyebut wewenang sebagai wewenang yang legal dan sah. Weber juga membagi wewenang menjadi wewenang kharismatik, rasional, dan tradisional.
Indonesia kini menuju kepada pembagian kewenangan antara pusat dan daerah, sehingga azas desentralisasi lebih tampak. Pembagian ini menuju kepada pemberian wewenang kepada daerah lebih besar dengan hak mengelola sendiri daerahnya untuk kegiatan-kegiatan tertentu, dan ada keseimbangan penerimaan antara daerah dan pusat. Hal ini dilakukan untuk mencegah usaha pemisahan diri oleh daerah-daerah.
HUBUNGAN MANUSIAWI
Perkembangan Hubungan Manusiawi
Pada era revolusi industri, para industriawan berpendapat bahwa unsur manusia adalah bagian dari mesin, sebagaimana alat sekrup, baut, dll. Dalam sistem ban berjalan, misalnya, manusia hanya mengerjakan pekerjaan yang sama. Kecepatan mesin harus dapat diimbangi oleh gerak tubuh manusia ketika bekerja.
Anggapan manusia sebagai unsur mesin mulai berkurang ketika era revolusi industri mulai surut. Lebih-lebih dengan terbitnya buku yang ditulis oleh pakar manajemen, yaitu Andrew Ure di tahun 1835 yang menekankan arti penting unsur manusia. Demikian pula Henry Fayol, dalam bukunya, mengutarakan betapa penting unsur manusia dalam lingkup keorganisasian.
Perhatian besar terhadap unsur manusia adalah saat ditemukan secara tak terduga bahwa ternyata interaksi manusia dalam proses produksi memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap produktivitas. Sejak saat itulah hubungan insani berkembang pesat dan menjadi perhatian para manajer dalam pengelolaan organisasi.
Pengertian Hubungan Manusiawi
Manusia adalah makhluk sosial yang ingin hidup bersama-sama dengan manusia lainnya, dan saling berhubungan satu sama lain. Di dalam organisasi, terjadi hubungan antarmanusiawi oleh adanya usaha mempengaruhi orang lain secara sengaja untuk bekerja dan memberikan kepuasan kedua pihak.
Banyak pengertian hubungan insani, di antaranya disampaikan oleh Jack Halloran, Onong Uchjana Effendy, Fred Carvell, dan Keith Davis. Pada intinya, semuanya mengatakan bahwa tujuan hubungan manusiawi adalah untuk meningkatkan kerja sama secara produktif, untuk mencapai tujuan bersama secara individu maupun kelompok secara memuaskan, dan bagi kepentingan organisasi dan sosial atau masyarakat.
Elton Mayo menekankan kepada arti penting motivasi dan komunikasi vertikal ke atas, yang akan memberikan manfaat bagi manajer untuk lebih mengenal karyawan sebagai manusia seutuhnya.
Pilar Utama Hubungan Manusiawi
Dalam praktik, hubungan insani memperhatikan unsur manusia, menimbulkan gairah kerja kelompok, menimbulkan kesadaran terhadap peran dan tujuan kelompok, serta menanamkan kerja sama.
Dalam praktik juga ditemukan dua pilar utama hubungan insani, yaitu komunikasi dan motivasi. Komunikasi berguna untuk memperbaiki hubungan insani, menyampaikan gagasan dan mengalirkan pesan-pesan kepemimpinan ke seluruh bagian organisasi, serta dapat menghindarkan konflik, terutama komunikasi antarpribadi. Penting juga penggunaan analisis transaksi yang berguna untuk membuat prediksi dan mengantisipasi perilaku yang akan muncul dari seseorang, sehingga dapat dihindari kesalahpahaman.
Pengetahuan dan ketrampilan motivasi dapat bermanfaat bagi para manajer untuk memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk bertindak sesuai kehendaknya.
Manajer yang menggunakan pendekatan hubungan insani dalam memimpin karyawan, akan memperoleh hasil yang baik, yaitu tujuan organisasi tercapai dengan efektif dan efisien. Selain itu, iapun akan memperoleh dukungan kuat dari karyawan, karena mereka dapat tercapai dengan baik. Tujuan tersebut, adalah tujuan ekonomi, antara lain gaji, tujuan psikis, antara lain rasa puas dan tujuan sosial, antara lain pelayanan baik kepada masyarakat.
PROSES KOMUNIKASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Komunikasi
Komunikasi di dalam organisasi sangat penting peranannya. Ia dapat mendatangkan kesamaan pengertian dan kesepakatan bersama dalam hal pendapat, sehingga dapat mengurangi konflik. Selain itu, proses komunikasi dapat menjelaskan pembagian tugas dan laporan pelaksanaannya. Ia juga dapat digunakan sebagai penyaluran umpan balik tentang ada atau tudak adanya hambatan,keluhan, gagasan, dll. untuk kemajuan organisasi itu sendiri. Arus komunikasi ke segala arah dapat mengalirkan semua informasi ke setiap unit organisasi.
Namun demikian, banyak sekali hambatan yang dapat terjadi, utamanya berkaitan dengan unsur-unsur komunikasi. Lingkungan juga dapat menjadi hambatan terhadap proses komunikasi.
Dalam komunikasi antarbudaya banyak yang harus dipahami oleh setiap anggota masyarakat. Hal ini disebabkan bahwa para pengirim dan penerima pesan adalah pihak yang berbeda asal budayanya. Bila tidak memahami, maka akan dapat merusak hubungan antarpribadi setiap anggota organisasi.
Pengembilan Keputusan
Setiap hari manusia selalu dihadapkan kepada pilihan-pilihan alternatif dan pengambilan keputusan. Keputusan yang dibuat akan memberikan konsekuensi bagi diri sendiri, dan tidak ada tanggung jawab yang dituntut darinya, apapun pilihannya.
Di dalam organisasi, pengambilan keputusan memberikan dampak yang menyangkut kehidupan organisasi dan unsur manusianya.
Pengambilan keputusan adalah penetapan alternatif-alternatif yang telah diadakan dievaluasi dampak baik dan buruknya. Ada yang telah diprogramkan, karena sifatnya yang rutin, dan ada yang belum diprogramkan karena kemunculannya belum dapat diduga. Oleh karena itu, agar keputusan yang diambil bermutu, diperlukan ketersediaan informasi yang memadai, baik jumlah maupun mutunya.
Keputusan yang telah diambil harus dilaksanakan untuk mengetahui hasil yang diharapkan, dan diadakan penilaian kembali agar di dalam perencanaan mendatang dapat diperbaiki proses pencapaian tujuan organisasi.
Agar pengambilan keputusan dapat efektif, pertimbangan terhadap lingkungan dan kemampuan manusianya perlu dilakukan. Hal ini berkenaan dengan karakteristik keduanya yang serba tidak pasti, dan serba rumit.
Contoh :
Mitologi Gunung Merapi tidak bisa terlepas dari filosofi Kota Yogyakarta dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai pancernya. Kota ini terbelah oleh sumbu imajiner yang menghubungkan Laut Kidul, Parangkusumo -Panggung Krapyak - Kraton - Tugu Pal Putih dan Gunung Merapi. Orang Yogyakarta percaya mitos Gunung Merapi yang tercermin dalam Jagat Alit dan Jagat Ageng. yang mempangaruhi kehidupan mereka. Mbah Maridjan seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta. yang mendapatkan tugas dari Ngarsa Dalem Kesultanan Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai juru kunci Gunung Merapi sejak tahun 1982, meneruskan ayahnya Mbah Turgo, sebagai perwakilan keraton di Gunung Merapi. Sebagai orang yang ditunjuk Keraton Yogyakarta, Mbah Maridjan sendiri memiliki tugas khusus melaksanakan upacara labuhan ke puncak Merapi. pada peringatan naik takhta (jumenengan) Sultan Hamengkubuwono setiap tanggal 30 Rejeb tahun Saka.
Sesuai dengan teori weber seorang pemimpin membutuhkan kekuasaan. dan wibawa Sedangkan kekuasaan merupakan kekuatan untuk mempengaruhi pihak lain agar tunduk pada pemegang kekuasaan. Dengan kewibawaan yang memancar dari diri seorang pemimpin merupakan satu kekuatan tertentu yang menyebabkan orang lain patuh dan tunduk padanya tanpa paksaan kuasaan. Kekuasaan merupakan inti persoalan dalam kepemimpinan yang mengandung gejala yang disebut kewibawaan (gezag), sehingga tanpa kewibawaan tidak mungkin adanya sebuah kepemimpinan. Berkaitan dengan ini sebuah kharisma yang dimiliki seorang pemimpin juga merupakan kemampuan khusus yang ada pada diri seseorang yang bersumber pada suatu yang bersifat emosional atau tidak rasional yang berada diatas kekuatan dan kemampuan manusia umumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai kharisma sekaligus mempunyai wibawa. Akan menyebabkan munculnya kepatuhan dan kesetiaan para pengikut yang dihormati, dicintai, dan disegani.
KARAKTERISTIK DAN PERILAKU MANUSIA
Karakteristik dan Hakikat Manusia
Unsur manusia adalah unsur yang paling vital di dalam organisasi. Ia dapat menggagalkan dan mendukung keberhasilan usaha pencapaian tujuan organisasi. Hal ini disebabkan oleh sifat yang unik dalam diri manusia.
Manusia memiliki perbedaan masing-masing, yang disebabkan oleh adanya perbedaan kemampuan, latar belakang, aspirasi, dll. Motivasi kerjanya juga sangat bergantung pada perbedaan-perbedaan yang khas tersebut. Oleh sebab itu, kita perlu memandang manusia secara menyeluruh, utuh, dan dalam integritas pribadi.
Sikap dan Perilaku
Sedikitnya ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami perilaku manusia, yaitu pendekatan kognitif, pendekatan kepuasan, dan pendekatan psikoanalisis.
Pendekatan kognitif memanfaatkan munculnya perilaku sebagai jawaban (respons) dari adanya rangsangan (stimulus) yang diterima orang-orang. Pendekatan kepuasan menunjukkan bahwa seseorang akan merasa puas apabila kebutuhannya dapat terpenuhi, dan pekerjaan yang diterimanya menarik dan menantang kemampuannya.
Dari pendekatan psikoanalisis, diketahui ada tiga unsur yang dapat menyebabkan perilaku seseorang, yaitu id, ego dan super ego yang masing-masing dapat saling bertentangan. Id merupakan unsur yang menyebabkan munculnya perilaku tanpa mempedulikan unsur yang lain. Akan tetapi dua unsur yang lain juga dapat saling mendukung atau saling menolak terhadap keinginan id. Interaksi ketiga unsur tersebut mengakibatkan munculnya perilaku tertentu.
Teori Kepribadian
Sebenarnya, masalah perilaku manusia sangat sulit diramalkan kemunculannya. Sangat bergantung kepada kepribadian yang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan dan faktor keturunan, yang tentu saja akan berbeda bagi masing-masing individu. Cara ia merespons terhadap rangsangan lingkungan sangat berbeda, sehingga kita sulit meramalkan perilaku, kecuali kita dapat memahami lingkungannya.
Di sisi lain, ada pendekatan ciri yang dapat menunjukkan kecenderungan konsistensi perilaku seseorang, sebab ciri dianggap bagian yang membentuk kepribadian dan penunjuk perilaku. Namun pendapat ini banyak dikritik, sebab ciri tidak dapat dibuktikan secara kausal terhadap perilaku. Ciri juga tidak dapat memberikan pengertian tentang perkembangan dan dinamika kepribadian. Ciri juga tidak memberikan perhatian dengan situasi pekerjaan.
Sigmund Freud mengatakan bahwa kehidupan ketika manusia tumbuh dari kecil mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku setelah ia dewasa, khususnya faktor-faktor ketidaksadaran.
Peran dan Perilaku
Dalam kehidupannya, tanpa disadari, sebenarnya masing-masing orang telah membawakan perannya, baik tunggal maupun ganda, baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah maupun di dalam organisasi.
Fungsi peran di dalam organisasi sangatlah penting, agar tidak terjadi konflik dan kerancuan peran antara satu anggota dan anggota lainnya. Fungsi tersebut diperjelas dengan adanya uraian tugas (job description), yang menunjukkan posisi seseorang dalam organisasi, termasuk batas-batas wewenangnya, kekuasaan, hak, kewajiban, dll.
Persepsi terhadap fungsi peran tersebut dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam organisasi dan kinerja individu serta kelompok atau organisasinya.
PENGERTIAN BUDAYA, BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA, TEORI DAN PROSES ORGANISASI
Pengertian Budaya dan Pembentukan Perilaku
Budaya dan Perilaku Organisasi saling terkait satu sama lain, dalam arti budaya mempengaruhi sikap dan perilaku anggota masyarakat dari mana budaya mereka berasal. Sikap dan perilaku anggota yang berasal dari budaya masyarakat tersebut terbawa ke dalam organisasi yang ia masuki. Sikap dan perilaku anggota yang khas tersebut merupakan karakteristik individu, akan mempengaruhi karakteristik organisasi sehingga akan mempengaruhi pula perilaku organisasi. Cara organisasi mencapai tujuannya bergantung kepada cara individu mencapai tujuannya, yang dipengaruhi oleh budaya dari mana individu berasal. Budaya organisasi, dengan demikian, juga akan dipengaruhi oleh budaya masyarakat asal anggota.
Budaya Organisasi dan Kinerja
Budaya organisasi, secara operasional, akan mempengaruhi kinerja organisasi bersangkutan. Dalam budaya organisasi kuat, maka tujuan organisasi dapat dicapai secara baik. Sedangkan dalam budaya organisasi yang lemah, tujuan organisasi kurang dapat dicapai dengan baik. Kuat dan lemahnya budaya organisasi dapat dilihat dari beberapa kriteria, antara lain adanya arah yang selaras antara nilai-nilai inti dan tujuan organisasi, tingkat penghayatan nilai budaya organisasi oleh para anggotanya, dan ketaatan kepada nilai budaya oleh para anggotanya. Selain itu, budaya organisasi yang kuat dapat dilihat dari cici-ciri yang disampaikan oleh Tom Peters dan Robert Waterman, dengan kata kunci "organisasi yang kuat dan unggul", serta memiliki visi dan misi yang jelas.
Teori dan Proses Organisasi
Dalam teori organisasi dapat dipahami bagaimana organisasi dapat berproses, para anggotanya saling berinteraksi, dan tetap hidup dan berkembang. Proses organisasi tidak lepas dari peranan dan perilaku setiap anggotanya dalam berinteraksi. Dalam proses tersebut ada kemungkinan terjadinya kemenduaan peranan dan konflik, yang mau tidak mau akan melibatkan kelompok untuk dapat menyelesaikan konflik tersebut. Demikian juga, kita dapat memahami perilaku organisasi dari sudut pandang mikro dan makro, serta organisasi sebagai sistem dan sistem sosial.
Suatu organisasi, dalam era global, mau tidak mau, harus beradaptasi dengan era global tersebut yang tentunya penuh dengan perubahan yang cepat dan persaingan yang semakin tajam. Beberapa strategi yang harus dimainkan oleh organisasi agar tetap survive dan berkembang, bergantung kepada beberapa hal, antara lain perubahan yang harus dilakukan dalam lingkup internal dan eksternal, disain organisasi yang adaptif dan luwes menghadapi perubahan, termasuk bagaimana organisasi dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Bagaimana cara memotivasi orang-orangnya, peningkatan mutu dan jumlah produk perlu diperhatikan, selain kecepatan pelayanan kepada para pelanggan. Perlu memperhatikan juga perkembangan teknologi komunikasi, karena berkaitan dengan ketersediaan, keakuratan, dan kecepatan memperoleh informasi. Selain itu, kita juga sangat perlu memperhatikan sikap dan perilaku anggota organisasi dan keterkaitannya dengan kinerja. Kepuasan para anggota organisasi akan mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan.
GAYA KEPEMIMPINAN
Perbedaan Manajer dan Pimpinan
Di dalam organisasi, manajer bertugas mengelola organisasi dengan cara menggunakan kemampuan menjalankan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan) serta memanfaatkan unsur-unsur manajemen (manusia, material, uang, mesin, metode dan pasar), secara efisien dan efektif. Tugas ini dilandasi oleh aspek legalitas, artinya ada surat keputusan yang mengesahkan kewenangannya.
Manajer dapat menjadi pemimpin apabila ia mampu menggerakkan bawahan di dalam organisasi tanpa menggunakan aspek legalitas yang ia miliki. Namun, pemimpin itu sendiri, adalah orang yang mempunyai kemampuan menggerakkan orang lain tanpa dilandasi oleh aspek legalitas, tetapi oleh aspek pengakuan dan kesetujuan.
Gaya Kepemimpinan
Salah satu faktor penentu keberhasilan mempengaruhi orang lain, adalah gaya kepemimpinan, dan kunci efektivitas gaya ini, adalah "mengharmonisasikan" kepentingan karyawan dan organisasi.
Namun, permasalahan yang berpengaruh terhadap efektivitas gaya kepemimpinan, adalah bagaimana memahami unsur manusia yang diyakini sangat kompleks dan bagaimana mencapai tujuan organisasi melalui penyelesaian tugas-tugas. Kedua masalah tersebut dapat mempengaruhi cara manajer menerapkan pelbagai konsep gaya kepemimpinan.
Kepemimpinan Situasional/Kontigensi
Gaya kepemimpinan akan efektif, apabila melakukan orientasi tugas dan orientasi hubungan. Reddin menambahkan lagi dengan satu orientasi, yaitu keefektifan, dengan mengacu kepada asumsi teori 'X' dan 'Y' yang disampaikan oleh Douglas McGregor. Dari model Reddin ini,kemudian dikenal ada empat gaya yang efektif dan empat gaya yang tidak efektif.
Hersey dan Blanchard memberikan model dan gaya kepemimpinan situasional yang efektif yang didasarkan pada tingkat kematangan bawahan, yaitu dari M1 (belum dewasa) sampai dengan M4 (dewasa).
Bagi orang-orang Indonesia, dikenal gaya kepemimpinan yang disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantoro, yang dikenal dengan konsep ing-ing-tut. Gaya kepemimpinan perlu disesuaikan dengan tingkat kematangan bawahan, mulai dari memberikan keteladanan sampai dengan mendorong bawahan agar maju dan atasan hanya memberi nasihat serta memberikan fasilitas bagi kepentingan organisasi.
KEKUASAAN DAN WEWENANG
Pengertian dan Konsep Kekuasaan
Ada beberapa kerancuan dalam mendefinisikan kekuasaan, terutama sering dikacaukan dengan kepemimpinan dan wewenang.
Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa pendapat pakar yang perlu kita simak dan pahami. Yang penting di sini adalah definisi yang disampaikan oleh Rogers, yaitu yang berkaitan dengan usaha mempengaruhi perilaku orang lain saat kita menggunakan kekuasaan. Perilaku tersebut adalah perilaku yang kita inginkan.
Secara tradisional, kekuasaan digunakan untuk menentukan hasil. Sedangkan di dalam organisasi, kekuasaan adalah kemampuan untuk memperoleh, menggerakkan dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Sumber dan Bentuk Kekuasaan
Kekuasaan dapat diperoleh karena posisi seseorang (kekuasaan jabatan) dan karena pengaruh pribadi atas orang lain. Di dalam organisasi kedua macam kekuasaan tersebut dapat terjadi.
Kekuasaan jabatan bergantung kepada setinggi apakah jabatan yang dimiliki seseorang. Semakin tinggi jabatan, akan semakin tinggi pula kekuasaan yang diperoleh. Meskipun demikian, dalam hal tertentu kekuasaan yang dimilikinya juga dibatasi oleh kekuasaan yang dimiliki orang lain.
Kekuasaan pribadi bergantung kepada sejauh mana orang lain mempercayai, mendukung, menghormati dan terikat kepada pemegang kekuasaan pribadi.
Demikian pula, di dalam organisasi kekuasaan seringkali cenderung berlangsung secara timbal balik antara atasan dan bawahan. Hal ini dimungkinkan oleh adanya saling membutuhkan di antara mereka. Atasan mempunyai kekuasaan atas bawahan, tetapi sebaliknya bawahan juga dapat mempengaruhi kekuasaan yang dimiliki atasan dengan hasil karya (kinerja) yang ditunjukkan oleh bawahan.
Kegiatan Belajar 3
Kepemimpinan dan Aplikasi Kekuasaan
Seseorang yang berusaha mempengaruhi perilaku kelompok, maka ia disebut sedang melaksanakan kepemimpinan. Penggunaan kekuasaan tertentu akan membuat kepemimpinan tertentu yang sesuai tingkat kematangan bawahan menjadi lebih efektif. Hal ini berkenaan dengan kenyataan bahwa konsep kekuasaan bersifat multidimensional dan bahwa gaya kepemimpinan efektif bersifat situasional.
Dengan kata lain bahwa keberhasilan kepemimpinan berkaitan dengan tingkat kematangan bawahan dan juga oleh penggunaan sumber dan bentuk kekuasaan yang dimiliki atasan.
Wewenang
Kekuasaan posisi dan legal rasional dapat disebut sebagai kekuasaan yang terbatas pada lingkup kecil dan mudah untuk diganti. Kekuasaan ini biasanya disebut sebagai wewenang atau authority. Wewenang, adalah kekuasaan jabatan yang memperoleh pengesahan dari orang lain, dalam hal ini atasan dan bawahan. Pengertian tentang wewenang dapat dipandang secara klasik dan juga secara pengakuan.
Secara klasik, wewenang dimiliki oleh atasan dan bawahan berkewajiban mematuhinya. Kondisi ini dapat menimbulkan kekuasaan yang sewenang-wenang. Pandangan pengakuan berdasarkan adanya pengakuan dari seseorang yang dipengaruhi terhadap orang lain yang mempengaruhi mereka. Dengan demikian, dalam lingkup sempit, wewenang yang sah belum tentu memperoleh pengakuan orang lain.
Weber menyebut wewenang sebagai wewenang yang legal dan sah. Weber juga membagi wewenang menjadi wewenang kharismatik, rasional, dan tradisional.
Indonesia kini menuju kepada pembagian kewenangan antara pusat dan daerah, sehingga azas desentralisasi lebih tampak. Pembagian ini menuju kepada pemberian wewenang kepada daerah lebih besar dengan hak mengelola sendiri daerahnya untuk kegiatan-kegiatan tertentu, dan ada keseimbangan penerimaan antara daerah dan pusat. Hal ini dilakukan untuk mencegah usaha pemisahan diri oleh daerah-daerah.
HUBUNGAN MANUSIAWI
Perkembangan Hubungan Manusiawi
Pada era revolusi industri, para industriawan berpendapat bahwa unsur manusia adalah bagian dari mesin, sebagaimana alat sekrup, baut, dll. Dalam sistem ban berjalan, misalnya, manusia hanya mengerjakan pekerjaan yang sama. Kecepatan mesin harus dapat diimbangi oleh gerak tubuh manusia ketika bekerja.
Anggapan manusia sebagai unsur mesin mulai berkurang ketika era revolusi industri mulai surut. Lebih-lebih dengan terbitnya buku yang ditulis oleh pakar manajemen, yaitu Andrew Ure di tahun 1835 yang menekankan arti penting unsur manusia. Demikian pula Henry Fayol, dalam bukunya, mengutarakan betapa penting unsur manusia dalam lingkup keorganisasian.
Perhatian besar terhadap unsur manusia adalah saat ditemukan secara tak terduga bahwa ternyata interaksi manusia dalam proses produksi memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap produktivitas. Sejak saat itulah hubungan insani berkembang pesat dan menjadi perhatian para manajer dalam pengelolaan organisasi.
Pengertian Hubungan Manusiawi
Manusia adalah makhluk sosial yang ingin hidup bersama-sama dengan manusia lainnya, dan saling berhubungan satu sama lain. Di dalam organisasi, terjadi hubungan antarmanusiawi oleh adanya usaha mempengaruhi orang lain secara sengaja untuk bekerja dan memberikan kepuasan kedua pihak.
Banyak pengertian hubungan insani, di antaranya disampaikan oleh Jack Halloran, Onong Uchjana Effendy, Fred Carvell, dan Keith Davis. Pada intinya, semuanya mengatakan bahwa tujuan hubungan manusiawi adalah untuk meningkatkan kerja sama secara produktif, untuk mencapai tujuan bersama secara individu maupun kelompok secara memuaskan, dan bagi kepentingan organisasi dan sosial atau masyarakat.
Elton Mayo menekankan kepada arti penting motivasi dan komunikasi vertikal ke atas, yang akan memberikan manfaat bagi manajer untuk lebih mengenal karyawan sebagai manusia seutuhnya.
Pilar Utama Hubungan Manusiawi
Dalam praktik, hubungan insani memperhatikan unsur manusia, menimbulkan gairah kerja kelompok, menimbulkan kesadaran terhadap peran dan tujuan kelompok, serta menanamkan kerja sama.
Dalam praktik juga ditemukan dua pilar utama hubungan insani, yaitu komunikasi dan motivasi. Komunikasi berguna untuk memperbaiki hubungan insani, menyampaikan gagasan dan mengalirkan pesan-pesan kepemimpinan ke seluruh bagian organisasi, serta dapat menghindarkan konflik, terutama komunikasi antarpribadi. Penting juga penggunaan analisis transaksi yang berguna untuk membuat prediksi dan mengantisipasi perilaku yang akan muncul dari seseorang, sehingga dapat dihindari kesalahpahaman.
Pengetahuan dan ketrampilan motivasi dapat bermanfaat bagi para manajer untuk memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk bertindak sesuai kehendaknya.
Manajer yang menggunakan pendekatan hubungan insani dalam memimpin karyawan, akan memperoleh hasil yang baik, yaitu tujuan organisasi tercapai dengan efektif dan efisien. Selain itu, iapun akan memperoleh dukungan kuat dari karyawan, karena mereka dapat tercapai dengan baik. Tujuan tersebut, adalah tujuan ekonomi, antara lain gaji, tujuan psikis, antara lain rasa puas dan tujuan sosial, antara lain pelayanan baik kepada masyarakat.
PROSES KOMUNIKASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Komunikasi
Komunikasi di dalam organisasi sangat penting peranannya. Ia dapat mendatangkan kesamaan pengertian dan kesepakatan bersama dalam hal pendapat, sehingga dapat mengurangi konflik. Selain itu, proses komunikasi dapat menjelaskan pembagian tugas dan laporan pelaksanaannya. Ia juga dapat digunakan sebagai penyaluran umpan balik tentang ada atau tudak adanya hambatan,keluhan, gagasan, dll. untuk kemajuan organisasi itu sendiri. Arus komunikasi ke segala arah dapat mengalirkan semua informasi ke setiap unit organisasi.
Namun demikian, banyak sekali hambatan yang dapat terjadi, utamanya berkaitan dengan unsur-unsur komunikasi. Lingkungan juga dapat menjadi hambatan terhadap proses komunikasi.
Dalam komunikasi antarbudaya banyak yang harus dipahami oleh setiap anggota masyarakat. Hal ini disebabkan bahwa para pengirim dan penerima pesan adalah pihak yang berbeda asal budayanya. Bila tidak memahami, maka akan dapat merusak hubungan antarpribadi setiap anggota organisasi.
Pengembilan Keputusan
Setiap hari manusia selalu dihadapkan kepada pilihan-pilihan alternatif dan pengambilan keputusan. Keputusan yang dibuat akan memberikan konsekuensi bagi diri sendiri, dan tidak ada tanggung jawab yang dituntut darinya, apapun pilihannya.
Di dalam organisasi, pengambilan keputusan memberikan dampak yang menyangkut kehidupan organisasi dan unsur manusianya.
Pengambilan keputusan adalah penetapan alternatif-alternatif yang telah diadakan dievaluasi dampak baik dan buruknya. Ada yang telah diprogramkan, karena sifatnya yang rutin, dan ada yang belum diprogramkan karena kemunculannya belum dapat diduga. Oleh karena itu, agar keputusan yang diambil bermutu, diperlukan ketersediaan informasi yang memadai, baik jumlah maupun mutunya.
Keputusan yang telah diambil harus dilaksanakan untuk mengetahui hasil yang diharapkan, dan diadakan penilaian kembali agar di dalam perencanaan mendatang dapat diperbaiki proses pencapaian tujuan organisasi.
Agar pengambilan keputusan dapat efektif, pertimbangan terhadap lingkungan dan kemampuan manusianya perlu dilakukan. Hal ini berkenaan dengan karakteristik keduanya yang serba tidak pasti, dan serba rumit.
Contoh :
Mitologi Gunung Merapi tidak bisa terlepas dari filosofi Kota Yogyakarta dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai pancernya. Kota ini terbelah oleh sumbu imajiner yang menghubungkan Laut Kidul, Parangkusumo -Panggung Krapyak - Kraton - Tugu Pal Putih dan Gunung Merapi. Orang Yogyakarta percaya mitos Gunung Merapi yang tercermin dalam Jagat Alit dan Jagat Ageng. yang mempangaruhi kehidupan mereka. Mbah Maridjan seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta. yang mendapatkan tugas dari Ngarsa Dalem Kesultanan Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai juru kunci Gunung Merapi sejak tahun 1982, meneruskan ayahnya Mbah Turgo, sebagai perwakilan keraton di Gunung Merapi. Sebagai orang yang ditunjuk Keraton Yogyakarta, Mbah Maridjan sendiri memiliki tugas khusus melaksanakan upacara labuhan ke puncak Merapi. pada peringatan naik takhta (jumenengan) Sultan Hamengkubuwono setiap tanggal 30 Rejeb tahun Saka.
Sesuai dengan teori weber seorang pemimpin membutuhkan kekuasaan. dan wibawa Sedangkan kekuasaan merupakan kekuatan untuk mempengaruhi pihak lain agar tunduk pada pemegang kekuasaan. Dengan kewibawaan yang memancar dari diri seorang pemimpin merupakan satu kekuatan tertentu yang menyebabkan orang lain patuh dan tunduk padanya tanpa paksaan kuasaan. Kekuasaan merupakan inti persoalan dalam kepemimpinan yang mengandung gejala yang disebut kewibawaan (gezag), sehingga tanpa kewibawaan tidak mungkin adanya sebuah kepemimpinan. Berkaitan dengan ini sebuah kharisma yang dimiliki seorang pemimpin juga merupakan kemampuan khusus yang ada pada diri seseorang yang bersumber pada suatu yang bersifat emosional atau tidak rasional yang berada diatas kekuatan dan kemampuan manusia umumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai kharisma sekaligus mempunyai wibawa. Akan menyebabkan munculnya kepatuhan dan kesetiaan para pengikut yang dihormati, dicintai, dan disegani.
tugas minggu ke 4 (Mengklasifikasikan kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang masuk dalam Ruang Lingkup O & M ( Ambil contoh salah satu ( Organisasi) Perusahaan)
Mengklasifikasikan kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang masuk dalam Ruang Lingkup O & M ( Ambil contoh salah satu ( Organisasi) Perusahaan.
nama : Ulifah saty Merianty Herlina Siahaan
npm : 37112521
kelas : 1 DB 10
KEGIATAN ORGANISASI DAN METODE DALAM PERUSAHAAN
Sebuah perusahaan tidaklah terlepas dari organisasi. Organisasi dalam perusahaan merupakan hal penting dalam mencapai perusahaan yang baik. Tata kelola yang baik adalah contoh dari organisasi yang berjalan baik dalam perusahaan.
“Dalam dunia bisnis yang penuh dengan persaingan dan perubahan yang sangat cepat, perusahaan perlu memiliki nilai lebih dan daya tarik industri bagi para stakeholders. Suatu tata kelola perusahaan yang baik sangat diperlukan untuk menjawab tantangan persaingan dan perubahan tersebut.” (PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk)
Peranan organisasi dalam perusahaan tidak beda dengan peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Mampu memahami konsep organisasi sesuai dengan kegiatan tuntutan operasi tertentu serta mampu menyusun rancangan struktur organisasi perusahaan yang meliputi organigram, tugas pokok & fungsi kegiatan operasi unit organisasi untuk mencapai tujuan merupakan peranan organisasi dalam perusahaan. Sedangkan, tanpa metode, suatu tata kerja yang telah diorganisir secara baik, tidak akan mencapai tujuan secara efisien
ORGANISASI
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Ciri-ciri organisasi ialah:
1) terdiri daripada dua orang atau lebih
2) ada kerjasama
3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain
4) ada tujuan yang ingin dicapai.
Organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, yaitu:
1) organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali
2) organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama (Monir H. Thayeb).
Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu:
* Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan.
* Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.
Sinonim Organisasi
Institusi/lembaga;
Kelompok yang menampung aspirasi masyarakat; punya aturan tertulis atau tidak; tumbuh dalam masyarakat; mencapai tujuan bersama; dibentuk oleh pemerintah atau swasta.
Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:
1) goals oriented (berorientasi tujuan)
2) Psychosocial system (sistem hubungan sosial)
3) structured activities
4) technological system.
Perbedaan Organisasi :
* Structure ; staff, line, matriks
* Strategy ; Growth Strategy, Diversification, Defensive, Minimizing Internal Problem
* Style ; Autocratic Style, Participative Style, Free Rein Style
* Skill : Keahlian / Keterampilan
* Staff ; Jenjang, Latar Belakang, Karakteristik
* Share Value : Superordinate Goals
* System : POAC
Pendekatan Terhadap Organisasi :
* Pendekatan Klasik
* Pendekatan Neo-Klasik
* Pendekatan Modern
Kesimpulan:
Organisasi adalah:
1) wadah atau tempat terselenggaranya administrasi
2) didalamnya terjadi berbagai hubungan antar-individu maupun kelompok, baik dalam organisasi itu sendiri maupun keluar
3) terjadinya kerjasama dan pembagian tugas
4) berlangsungnya proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing.
METODE
Berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan
BENTUK ORGANISASI
1. Organisasi Garis
Bentuk organisasi tertua dan paling sederhana. Ciri-ciri bentuk organisasi ini adalah organisasinya masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
2. Organisasi Garis dan staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu, tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
3. Organisasi fungsional
Organisasi yang disusun atasdasar yang harus dilaksanakan organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
4. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
5. Organisasi Lini dan Staf
Staf tugasnya memberi layanan dan nasihat kepada manager dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Tugas yang dilakukan oleh ini merupakan tugas-tugas pokok dari suatu organisasi atau perusahaan.
sumber
tugas minggu ke 3(Membuat kerangka hubungan timbal balik antara manajemen organisasi, Manajemen dan tata kerja)
Membuat kerangka hubungan timbal balik antara manajemen organisasi, Manajemen dan tata kerja
Nama : Ulifah saty Merianty Herlina Siahaan
kelas: 1 DB 10
npm: 37112521
Pengertiannya adalah :
Manajemen
merupakan suatu proses kegiatan dan pemberdayaan sumber-sumber yang ada
dengan menggunakan cara-cara pemikiran yang ilimiah maupun praktis yang
merupakan faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi
pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia yang efektif dan
efesien.
Organisasi merupakan wadah atau
alat untuk pencapaian tujuan tersebut dengan mempersatukan orang-orang
untuk melakukan kerjasama yang efesien.
Metode
atau tata kerja merupakan cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu
yang sangat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya
sebagai proses kegiatan manajemen bisa dilaksanakan dengan tepat.
Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Organisasi
Karena
pada proses kegitan tersebut sudah ada organisasi sebagai wadah atau
tempat berkumpulnya, jadi kerjasama untuk penyelesaian kegiatan tersebut
lebih efektif. Sehingga secara langsung antara manajemen dan organisasi
terjadi hubungan timbal balik yang baik karena keduanya saling
memerlukan, dengan adanya keduanya sehingga kejasama yang dibangun lebih
efekif dalam pencapaian tujuan.
Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Metode (Tata kerja)
Dimana
suatu manajemen dengan adanya metode atau tata kerja lebih teratur
karena pada proses kegiatan tersebut dapat ditangani secara bertahap dan
lebih terfokus sehingga jika terjadi kejanggalan dapat lebih ditangani
secara cepat dan tepat sasaran, sehingga waktu yang ada tidak terbuang
dengan percuma dan tidak terjadi pemborosan. Jadi untuk mencapai tujuan
dapat lebih tepat sasaran.
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi dan Metode (Tata Kerja)
Dengan
adanya metode atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses
kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir
dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan
memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbale
baliknya juga sangat baik.
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi, Manajemen dan Metode (Tata Kerja)
Jika
ada organisasi, manajemen dan metodenya dilakukan dengan kerjasama yang
baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan
secara tepat dan lebih terordinir sesuai dengan proses kegiatan yang
ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efsien
dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan
sesuai dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling
menguntungkan untuk ketiganya
Tugas minggu 1 dan 2 ( mendeskripsikan fungsi fungsi pelayanan O dan M pada organisasi tertentu
Nama : Ulifah Saty Merianty Herlina Siahaan
Npm : 37112521
kelas : 1 DB 10
tugas : minggu 1 dan 2
Mendeskripsikan fungsi-fungsi pelayanan O & M pada organisasi tertentu
Fungsi – fungsi pelayanan organisasi dan metode pada prusahaam tertentu.
· Pengertian umum
Organisasi adalah
sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu
hierarki systematis dalam pembagian kerja,dalam rangka mencapai tujuan
yang tlah di tetapkan secara structural dan sistematis.
Metode adalah suatu cara ,pendekatan,atau proses untuk menyampaikan informasi.
Ø Sejarah Organisasi
Terdapat
beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama
satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya
digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang,
material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
Ø Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan
bersama.
Ø James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Ø Chester
I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Ø Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang
relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus
menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah
organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek
seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan
eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi
yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya
oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti, pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang
yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang
terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur
hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang
konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
• Desain Organisasi Formal dan Informal
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.
· CIRI-CIRI ORGANISASI:
Ø Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
Ø Dikembangkan untuk mencapai tujuan
Ø Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun.
Ø Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
· Ragam Bentuk Struktur Organisasi
A. Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi Garis/Lini merupakan bentuk/struktur organisasi yang memberikan wewenang dari atasan kepada bawahan dan tanggungjawab ditujukan langsung dari bawahan kepada atasan. Bentuk ini sering diterapkan pada bidang kemiliteran atau peruahaan yang berskala kecil.
Ciri-ciri Organisasi Garis/Lini
1. Adanya kesatuan Perintah
2. Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
3. Organisasi tergantung pada satu pemimpin
Kelebihan/Kebaikan
• Pengambilan keputusan cepat
• Pengendalian lebih mudah
• Solidaritas antar karyawan tinggi
Kekurangan/Kelemahan
• Pemimpin cenderung otokratis
• Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
• Membatasi kesempatan karyawan untuk berkembang
B. Organisasi garis dan staf (Harrington Emilson)
Kebijakan pimpinan sebelum dilimpahkann ke bawahan diolah terlebih dahulu dengan memperhatikan saran-saran dari staf ahli.
Contohnya di Lembaga Sekolah Terdapat Wakil Kepala Sekolah,
Ciri-ciri :
1. Umumnya digunakan untuk organisasi besar
2. Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
3. Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik
Kelebihan/Kebaikan
• Pembagian tugas jelas
• Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
• Penempatan orang pada tempat yang tepat
• Koordinasi mudah dijalankan
Kekurangan/Kelemahan
• Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
• Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
• Solidaritas antar karyawam rendah
C. Organisasi Fungsional (Winslow Taylor)
Setiap kepala unit dapat member perintah pada unit yang lainselama masih ada hubungan /sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Dalam struktur organisasi fungsional dikenal adanya garis koordinasi/konsultatif.
A. Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi Garis/Lini merupakan bentuk/struktur organisasi yang memberikan wewenang dari atasan kepada bawahan dan tanggungjawab ditujukan langsung dari bawahan kepada atasan. Bentuk ini sering diterapkan pada bidang kemiliteran atau peruahaan yang berskala kecil.
Ciri-ciri Organisasi Garis/Lini
1. Adanya kesatuan Perintah
2. Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
3. Organisasi tergantung pada satu pemimpin
Kelebihan/Kebaikan
• Pengambilan keputusan cepat
• Pengendalian lebih mudah
• Solidaritas antar karyawan tinggi
Kekurangan/Kelemahan
• Pemimpin cenderung otokratis
• Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
• Membatasi kesempatan karyawan untuk berkembang
B. Organisasi garis dan staf (Harrington Emilson)
Kebijakan pimpinan sebelum dilimpahkann ke bawahan diolah terlebih dahulu dengan memperhatikan saran-saran dari staf ahli.
Contohnya di Lembaga Sekolah Terdapat Wakil Kepala Sekolah,
Ciri-ciri :
1. Umumnya digunakan untuk organisasi besar
2. Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
3. Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik
Kelebihan/Kebaikan
• Pembagian tugas jelas
• Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
• Penempatan orang pada tempat yang tepat
• Koordinasi mudah dijalankan
Kekurangan/Kelemahan
• Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
• Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
• Solidaritas antar karyawam rendah
C. Organisasi Fungsional (Winslow Taylor)
Setiap kepala unit dapat member perintah pada unit yang lainselama masih ada hubungan /sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Dalam struktur organisasi fungsional dikenal adanya garis koordinasi/konsultatif.
· Fungsi pelayanan pada organisasi dan metode:
Ø Bisa
mencapain target haruslah berhasil guna maksud nya target tercapai
dengan waktu yang telah di tetapkan tetapi mutu dari hasil kerja
tersebut juga harus di perhatikan.
Ø Mencapai
ekonomi artinya dalam pencapaian effective (berhasil guna) penggunaan
biaya,tenaga kerja,material dan waktu sudah di gunakan setepat-tepatnya.
Ø Pelaksanaan kerja dapat di pertanggung jawabkan.
Ø Dapat benar-benar mencerminkan pembagian kerja yang nyata karna adanya keterbatasan individu.
· Contoh organisasi dalam prusahaan (formal) :
PT.TELKOM
PT.TELKOM menerapkan organisasi agar prusahaan menjadi terstuktur dan menyesuaikan kemampuan para pekerja di bidangnya masing-masing.
Jumat, 15 Maret 2013
Cerpen Penyesalan
Penyesalan
Cerpen
karya Ulifah Siahaan
A
|
ku LINA, aku
berumur 13 tahun, aku duduk di kelas 2 smp.
Linaaa… “teriak ibu dari dalam ruang tamu” , aku yang lagi
bersantai santai di halaman rumah sambil bermain games saat itu.
Iyah bu.. (jawab lina dengan rasa sedikit kesal)..
Baru saja pak
eko menelpon ibu, beliau menyuruh ibu untuk datang ke sekolah kamu besok, kamu
ada ngelakuin kesalahan apa lagi lina ??? (Tanya ibu terhadap anaknya, dengan
begitu kesal bercampur sedih).
Mana lina tau bu
(jawab lina dengan rasa tak ingin tau).
“Gak tau
bagaimana lin???” Ini sudah 4 kali ibu di panggil dengan kepala sekolah, dan
ibu harap panggilan ini bukan mengenai kelakuan jelek kamu di sekolah (dengan
sangat berharap agar panggilan ini mengenai perubahan yang terbaik dari
anaknya).
Terserah ibu
deh,!! lina capek di marahin terus sama ibu,, lina selalu saja salah di mata
ibu, gak pernah ada nilai kebenaran dari mata ibu utk lina (ucap lina dengan
nada tinggi, sambil menuju ke kamarnya).
Ada apa lagi bu?? “Tanya rika.” Rika yang merupakan kakak dari lina..
Adik kamu rik
Kenapa dengan
lina bu??? (dengan eksperesi mengaharukan ketika melihat ibunya yang lagi sedih
melihat tingkah laku adiknya itu)
Ibu capek rik
dengan kelakuan adik kamu, ibu selalu di telvon dengan pak eko untuk datang
kesekolah besok.
Yah begitu lah
lina bu, arahan arahan yang kita berikan selama ini ke dia hanya di anggap
sebagai angin lalu, semoga dengan kesadarannya dia nanti dia akan berubah
dengan sendirinya bu (ujar rika kepada ibunya, agar besok ibunya bisa datang
kesekolah lina)
Keesokan
harinya. .
“Permisi pak..”
“Yah bu silahkan
masuk..”
“Terimah kasih
pak..”
“Gini bu kami
memanggil ibu kesekolah ini karena kami ingin memberitaukan tentang prestasi
lina yang makin hari makin menurun, dan sudah 2 kali dia tidak mengikuti ujian
harian yang di berikan oleh guru mata pelajaran tersebut..”
Yaa allah apa
yang harus ku lakukan untuk anak ku lina (ucap ibu dalam hati),, “iyah pak aku
akan usahakan medidik lina untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi” (jawab ibu
dengan nada pelan dan sedikit mengeluarkan air mata)
“Iyah bu kami
dari sekolah berharap agar lina bisa lebih baik dalam bidang prestasi..”
Sesampai di
rumah ibu menyuruh rika untuk mencari cara agar bisa mengubah lina menjadi lebih
semangat dalam berprestasi..
Bu…!! rika udah dapat caranya (ujar rika dengan
begitu semangat)
Tak lama
kemudian rika pulang..
Lin sini deh !!
(ujar rika kepada adiknya itu)
Apa sih???
(jawaban dengan begitu kesal)
Tadi ibu pesan
sama kakak, kalau kamu sudah pulang kamu di suruh menghadap ibu dek!!
Malas argh, pasti yang di bahas ibu tentang
kejelakan lina..
Gak dek, “kali ini ibu bukan ingin berbicara hal
itu ke kamu” (sambil tersenyum) ^^
Terus apa
dong?????
Kakak juga
kurang begitu tau dek (berpura pura tak tahu karena ini semua demi kebaikan
adiknya)
“Ada apa bu???”
Tadi kak rika suruh lina menghadap ibu…
“Sini lin duduk
di samping ibu…”(ajakan ibu kepada lina)
“Gini lin ibu
akan turuti apa kemauan kamu selama ini..”
“Maksudnya ibu???”
(Tanya lina dengan sedikit heran dengan perkataan ibunya)
“Ibu akan nuruti
apa yag menjadi kemauan kamu selama ini kalau kamu mau dengarin kata kata ibu…”
“Kata kata apa bu???”
“Ibu mau kamu
bisa merubah prestasi kamu menjadi lebih baik, hanya itu saja permintaan ibu
untuk kamu lin… bisa kan nak?”
“Kalau memang
seperti itu lina bisa, asalkan ibu turuti kemauan lina..”
“Iyah pasti ibu
turuti” (sambil mengelus ngelus rambut lina )
Asyik kalau
seperti ini caranya aku bisa punya hp baru dengan cepat dan tak perlu menunggu
lama lama (ucap lina dengan begitu senangnya)
5 bulan
kemudian…
Bu….ibu…..!!!!
(teriak lina dari luar dengan begitu senang ketika melihat nilai raportnya
mendapatkan peringkat ke 5)
Iyah lin ada apa
teriak teriak ?? (Tanya rika ke adiknya itu)
Mana ibu kak?
Ibu lagi masak
lin, ada apa lin?
Tanpa basa basi
lina pun segera menuju ke dapur untuk menemui ibunya…
Bu lina dapat
peringkat ke 5…
Dengan sesegara
ibu melihat raport yang ada di tangan lina serasa gak nyangka kalau secepat ini
lina mengalami perubahan yang cukup baik dalam bidang prestasi yang sudah lama
di inginkan ibu dan kakaknya itu..
Terimah kasih
nak, ibu bangga kalau prestasi kamu membaik.. dan ibu akan menuruti kemauan
kamu..
Bu lina mau ibu
beliin lina hp baru !!!
Di hari itu pun
juga ibu menuruti kemauan lina…
Liburan semester
1 pun telah berakhir, dan kini saatnya anak anak kembali ke sekolah untuk
mengikuti pelajaran seperti biasanya.
Heii lihat deh
aku punya hp baru,, keren kan??(ujar lina kepada teman temannya dengan sedikit
nada menonjolkan keberuntungan bagi dirinya)
Rik,, ibu bangga
dengan perubahan adik kamu..
Dia bisa
membuktikan prestasinya selama ini..
Dan ibu percaya
untuk kedepannya adik kamu ituh bisa menjadi lebih baik lagi, tanpa adanya
cara…
Rika begitu
senang melihat ibunya tersenyum kembali yang baginya sulit untuk buat ibunya
tersenyum dengan mengetahui kelakuan jelek dari adiknya itu.. dan dia berharap
agar ibunya selalu tersenyum tanpa merasa bersedih lagi…
Tak di sangka
sangka telepon berdering dan ternyata itu telvon dari pak eko, yah pak eko yang
selama ini menjadi harapan ibu untuk mendengar kabar terbaik dari anaknya itu.
Namun kali ini bukan ibu yang menjawab telepon dari pak eko.
“Selamat siang
bu…”
“Selamat siang”
(jawab rika dengan nada sedikit ketakutan)
“Apa benar ini
dengan ibunya lina?”
“I i iya pak
saya ibunya” (jawab rika dengan nada begitu takut agar ibunya gak mendengar
percakapan yang di lakukannya saat itu) “ada apa pak?”
“Gini bu,,, lina
sudah 5 hari ini tidak mengikuti pelajaran sekolah, apa lina sakit bu?”
Sakit?????(Tanya rika dalam hati)
“I i iya pak…
lina sakit pak..” (kali ini aku berbohong demi kebaikan adik aku)
“Kalau begitu
semoga saja lina bisa pulih kembali dan bisa mengikuti pelajarn sekolah
sebagaimana mestinya” (ucap pak eko dengan begitu banyak nasihat untuk lina)
“Iya pak terimah
kasih..”
Siapa rik???
(Tanya ibu dari dalam kamar, yang saat itu sedang sakit)
Bukan siapa
siapa bu (jawab rika dengan takut karena sudah berbohong)
Sepulang lina
sekolah… lin sini !! (sambil menarik
tangan adiknya yang saat itu belum selesai membuka sepatunya)
Ada apa sih kak?
Kemana ajah kamu
5 hari belakangan ini??
Ke sekolah lah,
mau kemana lagi emang (jawab lina dengan tampang cuek)
Jangan bohong
kamu, tadi pak eko telvon dan untungnya kakak yang angkat,dan pak eko menanyakan
keadaan mu selama 5 hari ini kemana aja, karena selama 5 hari itu kamu gak ada
di sekolah..(dengan nada kesal sambil membentak)
Berisik deh kamu
kak.. gak bisa lihat aku senang senang sedikit aja kamunya..
Lin jangan lancang kamu ngomongnya,,!! kakak seperti
ini karena kakak dan ibu sayang sama kamu dan ingin kamu menjadi yang terbaik..
(Dan jawaban
lina hanya diam diam dan diam dengan tampang begitu cuek dengan nasihat dari
kakaknya itu…)
Lina udah pulang?
Tanya ibu dari dalam..
Udah bu, lina
barusan nyampe rumah bu (jawab lina dengan tampang berpura pura baik)
Gimana lin nilai
nilai kamu?
Tentu bagus dong
bu.. (jawab lina )
Telepon dari pak
eko tak berhenti dalam sebulan belakangan ini..
Dia selalu mengatakan
bahwa prestasi lina kian hari kian menurun..
Dan selama itu
pula hanya rika yang mengetahui hal itu, rika gak tega melihat senyum ibunya
menjadi kesedihan…
Hal itu berulang
ulang terjadi,, rika selalu menutup-nutupi dari ibunya kalau selama ini pak eko
mengeluh dengan prestasi lina…
Pembagian raport
semester 2 dan penentuan kenaikan kelas pun tiba…
“Lina, maaf
untuk tahun ini kamu masih duduk di kelas 2 karena prestasi kamu belum pantas
untuk bisa duduk di kelas 3..”
Apa pak??? Apa gak salah
pak???? Semester lalu saya mendapatkan peringkat ke 5, kenapa untuk semester
sekarang saya harus tahan kelas??? (Tanya lina dengan begitu gak menyangka akan
hasilnya seperti ini…
Maaf lin, bapak
selalu menanyakan prestasi kamu terhadap orang tua kamu, bapak mengira kalau
kamu bisa berubah, tapi ternyata dugaan bapak salah..sekali lagi maaf kamu
harus tahan kelas.
Sesampai di
rumah dengan mata berkaca kaca, bu….
Lina udah
pulang, ada apa lin kenapa bersedih gitu ??Tanya ibunya
Ini bu raport
lina…
Melihat hasil
raport dan ketentuan tidak naik kelas, ibu lina jatuh pingsan..
Bu… ibu… maafin
lina bu…
Ibu bangun….
Mendengar suara
tangisan dari ruang tamu rika segera beranjak dari kamarnya dan melihat ibunya
yang pingsan…
Bu..
ibu..(sambil mengoles minyak ke hidung ibunya, agar ibunya bisa sadar kembali)
Dan akhirnya ibu
pun siuman…
Suasana saat itu
telihat hening sejenak ketika mengetahui hasil lina seperti itu..
Ibu,,,kak… lina
benar benar minta maaf…
Lina selama ini
gak pernah dengarin nasihat nasihat ibu dan kakak
Lina nyesal bu…
menyesal karena hasilnya seperti ini…
Bu maafin lina…
Lina janji tidak
akan mengulanginya lagi..
“Gak usah kebanyakan
janji lin,, kamu sudah menyakitkan hati ibu.. ibu pikir dengan cara ibu
menuruti kemauan kamu, kamu bisa berubah menjadi lebih baik, tapi ternyata itu
salah” (ujar rika untuk lina)
Iyah kak, lina
baru nyadar ternyata selama ini nasihat ibu dan kakak banyak memberikan arahan
yang terbaik untuk lina.
Lina akan
berusaha dan membuktikan kepada ibu, kakak dan semua orang yang mengetahui ini
semua, bahwa lina akan bisa berubah menjadi yang lebih baik ..
“(Mendengar hal
itu ibu dan rika tersenyum, dan menganggap bahwa akhirnya lina anak yang selama
ini susah untuk di arahkan menjadi yang terbaik akhirnya bisa meyadari
kesalahannya itu.)”
Inilah yang
banyak sering dikatakan penyesalan itu
selalu datangnya belakangan
Belajarlah
menjadi orang yang berguna untuk orang banyak ^^
Langganan:
Postingan (Atom)