Jumat, 15 Maret 2013

Cerpen Penyesalan



Penyesalan
Cerpen karya Ulifah Siahaan

A
ku LINA, aku berumur 13 tahun, aku duduk di kelas 2 smp.


Linaaa… “teriak ibu dari dalam ruang tamu” , aku yang lagi bersantai santai di halaman rumah sambil bermain games saat itu.
Iyah bu.. (jawab lina dengan rasa sedikit kesal)..
Baru saja pak eko menelpon ibu, beliau menyuruh ibu untuk datang ke sekolah kamu besok, kamu ada ngelakuin kesalahan apa lagi lina ??? (Tanya ibu terhadap anaknya, dengan begitu kesal bercampur sedih).
Mana lina tau bu (jawab lina dengan rasa tak ingin tau).
“Gak tau bagaimana lin???” Ini sudah 4 kali ibu di panggil dengan kepala sekolah, dan ibu harap panggilan ini bukan mengenai kelakuan jelek kamu di sekolah (dengan sangat berharap agar panggilan ini mengenai perubahan yang terbaik dari anaknya).
Terserah ibu deh,!! lina capek di marahin terus sama ibu,, lina selalu saja salah di mata ibu, gak pernah ada nilai kebenaran dari mata ibu utk lina (ucap lina dengan nada tinggi, sambil menuju ke kamarnya).
Ada apa lagi bu??Tanya rika.”  Rika yang merupakan kakak dari lina..
Adik kamu rik
Kenapa dengan lina bu??? (dengan eksperesi mengaharukan ketika melihat ibunya yang lagi sedih melihat tingkah laku adiknya itu)
Ibu capek rik dengan kelakuan adik kamu, ibu selalu di telvon dengan pak eko untuk datang kesekolah besok.
Yah begitu lah lina bu, arahan arahan yang kita berikan selama ini ke dia hanya di anggap sebagai angin lalu, semoga dengan kesadarannya dia nanti dia akan berubah dengan sendirinya bu (ujar rika kepada ibunya, agar besok ibunya bisa datang kesekolah lina)
Keesokan harinya. .
“Permisi pak..”
“Yah bu silahkan masuk..”
“Terimah kasih pak..”
“Gini bu kami memanggil ibu kesekolah ini karena kami ingin memberitaukan tentang prestasi lina yang makin hari makin menurun, dan sudah 2 kali dia tidak mengikuti ujian harian yang di berikan oleh guru mata pelajaran tersebut..”
Yaa allah apa yang harus ku lakukan untuk anak ku lina (ucap ibu dalam hati),, “iyah pak aku akan usahakan medidik lina untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi” (jawab ibu dengan nada pelan dan sedikit mengeluarkan air mata)
“Iyah bu kami dari sekolah berharap agar lina bisa lebih baik dalam bidang prestasi..”
Sesampai di rumah ibu menyuruh rika untuk mencari cara agar bisa mengubah lina menjadi lebih semangat dalam berprestasi..
Bu…!! rika udah dapat caranya (ujar rika dengan begitu semangat)
Tak lama kemudian rika pulang..
Lin sini deh !! (ujar rika kepada adiknya itu)
Apa sih??? (jawaban dengan begitu kesal)
Tadi ibu pesan sama kakak, kalau kamu sudah pulang kamu di suruh menghadap ibu dek!!
Malas argh, pasti yang di bahas ibu tentang kejelakan lina..
Gak dek, “kali ini ibu bukan ingin berbicara hal itu ke kamu” (sambil tersenyum) ^^
Terus apa dong?????
Kakak juga kurang begitu tau dek (berpura pura tak tahu karena ini semua demi kebaikan adiknya)
“Ada apa bu???” Tadi kak rika suruh lina menghadap ibu…
“Sini lin duduk di samping ibu…”(ajakan ibu kepada lina)
“Gini lin ibu akan turuti apa kemauan kamu selama ini..”
“Maksudnya ibu???” (Tanya lina dengan sedikit heran dengan perkataan ibunya)
“Ibu akan nuruti apa yag menjadi kemauan kamu selama ini kalau kamu mau dengarin kata kata ibu…”
“Kata kata apa bu???”
“Ibu mau kamu bisa merubah prestasi kamu menjadi lebih baik, hanya itu saja permintaan ibu untuk kamu lin… bisa kan nak?”
“Kalau memang seperti itu lina bisa, asalkan ibu turuti kemauan lina..”
“Iyah pasti ibu turuti” (sambil mengelus ngelus rambut lina )
Asyik kalau seperti ini caranya aku bisa punya hp baru dengan cepat dan tak perlu menunggu lama lama (ucap lina dengan begitu senangnya)
5 bulan kemudian…
Bu….ibu…..!!!! (teriak lina dari luar dengan begitu senang ketika melihat nilai raportnya mendapatkan peringkat ke 5)
Iyah lin ada apa teriak teriak ?? (Tanya rika ke adiknya itu)
Mana ibu kak?
Ibu lagi masak lin, ada apa lin?
Tanpa basa basi lina pun segera menuju ke dapur untuk menemui ibunya…
Bu lina dapat peringkat ke 5…
Dengan sesegara ibu melihat raport yang ada di tangan lina serasa gak nyangka kalau secepat ini lina mengalami perubahan yang cukup baik dalam bidang prestasi yang sudah lama di inginkan ibu dan kakaknya itu..
Terimah kasih nak, ibu bangga kalau prestasi kamu membaik.. dan ibu akan menuruti kemauan kamu..
Bu lina mau ibu beliin lina hp baru !!!
Di hari itu pun juga ibu menuruti kemauan lina…
Liburan semester 1 pun telah berakhir, dan kini saatnya anak anak kembali ke sekolah untuk mengikuti pelajaran seperti biasanya.
Heii lihat deh aku punya hp baru,, keren kan??(ujar lina kepada teman temannya dengan sedikit nada menonjolkan keberuntungan bagi dirinya)
Rik,, ibu bangga dengan perubahan adik kamu..
Dia bisa membuktikan prestasinya selama ini..
Dan ibu percaya untuk kedepannya adik kamu ituh bisa menjadi lebih baik lagi, tanpa adanya cara…
Rika begitu senang melihat ibunya tersenyum kembali yang baginya sulit untuk buat ibunya tersenyum dengan mengetahui kelakuan jelek dari adiknya itu.. dan dia berharap agar ibunya selalu tersenyum tanpa merasa bersedih lagi…
Tak di sangka sangka telepon berdering dan ternyata itu telvon dari pak eko, yah pak eko yang selama ini menjadi harapan ibu untuk mendengar kabar terbaik dari anaknya itu. Namun kali ini bukan ibu yang menjawab telepon dari pak eko.
“Selamat siang bu…”
“Selamat siang” (jawab rika dengan nada sedikit ketakutan)
“Apa benar ini dengan ibunya lina?”
“I i iya pak saya ibunya” (jawab rika dengan nada begitu takut agar ibunya gak mendengar percakapan yang di lakukannya saat itu)  “ada apa pak?”
“Gini bu,,, lina sudah 5 hari ini tidak mengikuti pelajaran sekolah, apa lina sakit bu?”
Sakit?????(Tanya rika dalam hati)
“I i iya pak… lina sakit pak..” (kali ini aku berbohong demi kebaikan adik aku)
“Kalau begitu semoga saja lina bisa pulih kembali dan bisa mengikuti pelajarn sekolah sebagaimana mestinya” (ucap pak eko dengan begitu banyak nasihat untuk lina)
“Iya pak terimah kasih..”
Siapa rik??? (Tanya ibu dari dalam kamar, yang saat itu sedang sakit)
Bukan siapa siapa bu (jawab rika dengan takut karena sudah berbohong)
Sepulang lina sekolah… lin sini !! (sambil menarik tangan adiknya yang saat itu belum selesai membuka sepatunya)
Ada apa sih kak?
Kemana ajah kamu 5 hari belakangan ini??
Ke sekolah lah, mau kemana lagi emang (jawab lina dengan tampang cuek)
Jangan bohong kamu, tadi pak eko telvon dan untungnya kakak yang angkat,dan pak eko menanyakan keadaan mu selama 5 hari ini kemana aja, karena selama 5 hari itu kamu gak ada di sekolah..(dengan nada kesal sambil membentak)
Berisik deh kamu kak.. gak bisa lihat aku senang senang sedikit aja kamunya..
Lin jangan lancang kamu ngomongnya,,!! kakak seperti ini karena kakak dan ibu sayang sama kamu dan ingin kamu menjadi yang terbaik..
(Dan jawaban lina hanya diam diam dan diam dengan tampang begitu cuek dengan nasihat dari kakaknya itu…)
Lina udah pulang? Tanya ibu dari dalam..
Udah bu, lina barusan nyampe rumah bu (jawab lina dengan tampang berpura pura baik)
Gimana lin nilai nilai kamu?
Tentu bagus dong bu.. (jawab lina )
Telepon dari pak eko tak berhenti dalam sebulan belakangan ini..
Dia selalu mengatakan bahwa prestasi lina kian hari kian menurun..
Dan selama itu pula hanya rika yang mengetahui hal itu, rika gak tega melihat senyum ibunya menjadi kesedihan…
Hal itu berulang ulang terjadi,, rika selalu menutup-nutupi dari ibunya kalau selama ini pak eko mengeluh dengan prestasi lina…
Pembagian raport semester 2 dan penentuan kenaikan kelas pun tiba…
“Lina, maaf untuk tahun ini kamu masih duduk di kelas 2 karena prestasi kamu belum pantas untuk bisa duduk di kelas 3..”
Apa pak??? Apa gak salah pak???? Semester lalu saya mendapatkan peringkat ke 5, kenapa untuk semester sekarang saya harus tahan kelas??? (Tanya lina dengan begitu gak menyangka akan hasilnya seperti ini…
Maaf lin, bapak selalu menanyakan prestasi kamu terhadap orang tua kamu, bapak mengira kalau kamu bisa berubah, tapi ternyata dugaan bapak salah..sekali lagi maaf kamu harus tahan kelas.
Sesampai di rumah dengan mata berkaca kaca, bu….
Lina udah pulang, ada apa lin kenapa bersedih gitu ??Tanya ibunya
Ini bu raport lina…
Melihat hasil raport dan ketentuan tidak naik kelas, ibu lina jatuh pingsan..
Bu… ibu… maafin lina bu…
Ibu bangun….
Mendengar suara tangisan dari ruang tamu rika segera beranjak dari kamarnya dan melihat ibunya yang pingsan…
Bu.. ibu..(sambil mengoles minyak ke hidung ibunya, agar ibunya bisa sadar kembali)
Dan akhirnya ibu pun siuman…
Suasana saat itu telihat hening sejenak ketika mengetahui hasil lina seperti itu..
Ibu,,,kak… lina benar benar minta maaf…
Lina selama ini gak pernah dengarin nasihat nasihat ibu dan kakak
Lina nyesal bu… menyesal karena hasilnya seperti ini…
Bu maafin lina…
Lina janji tidak akan mengulanginya lagi..
“Gak usah kebanyakan janji lin,, kamu sudah menyakitkan hati ibu.. ibu pikir dengan cara ibu menuruti kemauan kamu, kamu bisa berubah menjadi lebih baik, tapi ternyata itu salah” (ujar rika untuk lina)
Iyah kak, lina baru nyadar ternyata selama ini nasihat ibu dan kakak banyak memberikan arahan yang terbaik untuk lina.
Lina akan berusaha dan membuktikan kepada ibu, kakak dan semua orang yang mengetahui ini semua, bahwa lina akan bisa berubah menjadi yang lebih baik ..
“(Mendengar hal itu ibu dan rika tersenyum, dan menganggap bahwa akhirnya lina anak yang selama ini susah untuk di arahkan menjadi yang terbaik akhirnya bisa meyadari kesalahannya itu.)”
Inilah yang banyak sering dikatakan penyesalan itu selalu datangnya belakangan
Belajarlah menjadi orang yang berguna untuk orang banyak ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar