Penyesalan
Cerpen
karya Ulifah Siahaan
A
|
ku LINA, aku
berumur 13 tahun, aku duduk di kelas 2 smp.
Linaaa… “teriak ibu dari dalam ruang tamu” , aku yang lagi
bersantai santai di halaman rumah sambil bermain games saat itu.
Iyah bu.. (jawab lina dengan rasa sedikit kesal)..
Baru saja pak
eko menelpon ibu, beliau menyuruh ibu untuk datang ke sekolah kamu besok, kamu
ada ngelakuin kesalahan apa lagi lina ??? (Tanya ibu terhadap anaknya, dengan
begitu kesal bercampur sedih).
Mana lina tau bu
(jawab lina dengan rasa tak ingin tau).
“Gak tau
bagaimana lin???” Ini sudah 4 kali ibu di panggil dengan kepala sekolah, dan
ibu harap panggilan ini bukan mengenai kelakuan jelek kamu di sekolah (dengan
sangat berharap agar panggilan ini mengenai perubahan yang terbaik dari
anaknya).
Terserah ibu
deh,!! lina capek di marahin terus sama ibu,, lina selalu saja salah di mata
ibu, gak pernah ada nilai kebenaran dari mata ibu utk lina (ucap lina dengan
nada tinggi, sambil menuju ke kamarnya).
Ada apa lagi bu?? “Tanya rika.” Rika yang merupakan kakak dari lina..
Adik kamu rik
Kenapa dengan
lina bu??? (dengan eksperesi mengaharukan ketika melihat ibunya yang lagi sedih
melihat tingkah laku adiknya itu)
Ibu capek rik
dengan kelakuan adik kamu, ibu selalu di telvon dengan pak eko untuk datang
kesekolah besok.
Yah begitu lah
lina bu, arahan arahan yang kita berikan selama ini ke dia hanya di anggap
sebagai angin lalu, semoga dengan kesadarannya dia nanti dia akan berubah
dengan sendirinya bu (ujar rika kepada ibunya, agar besok ibunya bisa datang
kesekolah lina)
Keesokan
harinya. .
“Permisi pak..”
“Yah bu silahkan
masuk..”
“Terimah kasih
pak..”
“Gini bu kami
memanggil ibu kesekolah ini karena kami ingin memberitaukan tentang prestasi
lina yang makin hari makin menurun, dan sudah 2 kali dia tidak mengikuti ujian
harian yang di berikan oleh guru mata pelajaran tersebut..”
Yaa allah apa
yang harus ku lakukan untuk anak ku lina (ucap ibu dalam hati),, “iyah pak aku
akan usahakan medidik lina untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi” (jawab ibu
dengan nada pelan dan sedikit mengeluarkan air mata)
“Iyah bu kami
dari sekolah berharap agar lina bisa lebih baik dalam bidang prestasi..”
Sesampai di
rumah ibu menyuruh rika untuk mencari cara agar bisa mengubah lina menjadi lebih
semangat dalam berprestasi..
Bu…!! rika udah dapat caranya (ujar rika dengan
begitu semangat)
Tak lama
kemudian rika pulang..
Lin sini deh !!
(ujar rika kepada adiknya itu)
Apa sih???
(jawaban dengan begitu kesal)
Tadi ibu pesan
sama kakak, kalau kamu sudah pulang kamu di suruh menghadap ibu dek!!
Malas argh, pasti yang di bahas ibu tentang
kejelakan lina..
Gak dek, “kali ini ibu bukan ingin berbicara hal
itu ke kamu” (sambil tersenyum) ^^
Terus apa
dong?????
Kakak juga
kurang begitu tau dek (berpura pura tak tahu karena ini semua demi kebaikan
adiknya)
“Ada apa bu???”
Tadi kak rika suruh lina menghadap ibu…
“Sini lin duduk
di samping ibu…”(ajakan ibu kepada lina)
“Gini lin ibu
akan turuti apa kemauan kamu selama ini..”
“Maksudnya ibu???”
(Tanya lina dengan sedikit heran dengan perkataan ibunya)
“Ibu akan nuruti
apa yag menjadi kemauan kamu selama ini kalau kamu mau dengarin kata kata ibu…”
“Kata kata apa bu???”
“Ibu mau kamu
bisa merubah prestasi kamu menjadi lebih baik, hanya itu saja permintaan ibu
untuk kamu lin… bisa kan nak?”
“Kalau memang
seperti itu lina bisa, asalkan ibu turuti kemauan lina..”
“Iyah pasti ibu
turuti” (sambil mengelus ngelus rambut lina )
Asyik kalau
seperti ini caranya aku bisa punya hp baru dengan cepat dan tak perlu menunggu
lama lama (ucap lina dengan begitu senangnya)
5 bulan
kemudian…
Bu….ibu…..!!!!
(teriak lina dari luar dengan begitu senang ketika melihat nilai raportnya
mendapatkan peringkat ke 5)
Iyah lin ada apa
teriak teriak ?? (Tanya rika ke adiknya itu)
Mana ibu kak?
Ibu lagi masak
lin, ada apa lin?
Tanpa basa basi
lina pun segera menuju ke dapur untuk menemui ibunya…
Bu lina dapat
peringkat ke 5…
Dengan sesegara
ibu melihat raport yang ada di tangan lina serasa gak nyangka kalau secepat ini
lina mengalami perubahan yang cukup baik dalam bidang prestasi yang sudah lama
di inginkan ibu dan kakaknya itu..
Terimah kasih
nak, ibu bangga kalau prestasi kamu membaik.. dan ibu akan menuruti kemauan
kamu..
Bu lina mau ibu
beliin lina hp baru !!!
Di hari itu pun
juga ibu menuruti kemauan lina…
Liburan semester
1 pun telah berakhir, dan kini saatnya anak anak kembali ke sekolah untuk
mengikuti pelajaran seperti biasanya.
Heii lihat deh
aku punya hp baru,, keren kan??(ujar lina kepada teman temannya dengan sedikit
nada menonjolkan keberuntungan bagi dirinya)
Rik,, ibu bangga
dengan perubahan adik kamu..
Dia bisa
membuktikan prestasinya selama ini..
Dan ibu percaya
untuk kedepannya adik kamu ituh bisa menjadi lebih baik lagi, tanpa adanya
cara…
Rika begitu
senang melihat ibunya tersenyum kembali yang baginya sulit untuk buat ibunya
tersenyum dengan mengetahui kelakuan jelek dari adiknya itu.. dan dia berharap
agar ibunya selalu tersenyum tanpa merasa bersedih lagi…
Tak di sangka
sangka telepon berdering dan ternyata itu telvon dari pak eko, yah pak eko yang
selama ini menjadi harapan ibu untuk mendengar kabar terbaik dari anaknya itu.
Namun kali ini bukan ibu yang menjawab telepon dari pak eko.
“Selamat siang
bu…”
“Selamat siang”
(jawab rika dengan nada sedikit ketakutan)
“Apa benar ini
dengan ibunya lina?”
“I i iya pak
saya ibunya” (jawab rika dengan nada begitu takut agar ibunya gak mendengar
percakapan yang di lakukannya saat itu) “ada apa pak?”
“Gini bu,,, lina
sudah 5 hari ini tidak mengikuti pelajaran sekolah, apa lina sakit bu?”
Sakit?????(Tanya rika dalam hati)
“I i iya pak…
lina sakit pak..” (kali ini aku berbohong demi kebaikan adik aku)
“Kalau begitu
semoga saja lina bisa pulih kembali dan bisa mengikuti pelajarn sekolah
sebagaimana mestinya” (ucap pak eko dengan begitu banyak nasihat untuk lina)
“Iya pak terimah
kasih..”
Siapa rik???
(Tanya ibu dari dalam kamar, yang saat itu sedang sakit)
Bukan siapa
siapa bu (jawab rika dengan takut karena sudah berbohong)
Sepulang lina
sekolah… lin sini !! (sambil menarik
tangan adiknya yang saat itu belum selesai membuka sepatunya)
Ada apa sih kak?
Kemana ajah kamu
5 hari belakangan ini??
Ke sekolah lah,
mau kemana lagi emang (jawab lina dengan tampang cuek)
Jangan bohong
kamu, tadi pak eko telvon dan untungnya kakak yang angkat,dan pak eko menanyakan
keadaan mu selama 5 hari ini kemana aja, karena selama 5 hari itu kamu gak ada
di sekolah..(dengan nada kesal sambil membentak)
Berisik deh kamu
kak.. gak bisa lihat aku senang senang sedikit aja kamunya..
Lin jangan lancang kamu ngomongnya,,!! kakak seperti
ini karena kakak dan ibu sayang sama kamu dan ingin kamu menjadi yang terbaik..
(Dan jawaban
lina hanya diam diam dan diam dengan tampang begitu cuek dengan nasihat dari
kakaknya itu…)
Lina udah pulang?
Tanya ibu dari dalam..
Udah bu, lina
barusan nyampe rumah bu (jawab lina dengan tampang berpura pura baik)
Gimana lin nilai
nilai kamu?
Tentu bagus dong
bu.. (jawab lina )
Telepon dari pak
eko tak berhenti dalam sebulan belakangan ini..
Dia selalu mengatakan
bahwa prestasi lina kian hari kian menurun..
Dan selama itu
pula hanya rika yang mengetahui hal itu, rika gak tega melihat senyum ibunya
menjadi kesedihan…
Hal itu berulang
ulang terjadi,, rika selalu menutup-nutupi dari ibunya kalau selama ini pak eko
mengeluh dengan prestasi lina…
Pembagian raport
semester 2 dan penentuan kenaikan kelas pun tiba…
“Lina, maaf
untuk tahun ini kamu masih duduk di kelas 2 karena prestasi kamu belum pantas
untuk bisa duduk di kelas 3..”
Apa pak??? Apa gak salah
pak???? Semester lalu saya mendapatkan peringkat ke 5, kenapa untuk semester
sekarang saya harus tahan kelas??? (Tanya lina dengan begitu gak menyangka akan
hasilnya seperti ini…
Maaf lin, bapak
selalu menanyakan prestasi kamu terhadap orang tua kamu, bapak mengira kalau
kamu bisa berubah, tapi ternyata dugaan bapak salah..sekali lagi maaf kamu
harus tahan kelas.
Sesampai di
rumah dengan mata berkaca kaca, bu….
Lina udah
pulang, ada apa lin kenapa bersedih gitu ??Tanya ibunya
Ini bu raport
lina…
Melihat hasil
raport dan ketentuan tidak naik kelas, ibu lina jatuh pingsan..
Bu… ibu… maafin
lina bu…
Ibu bangun….
Mendengar suara
tangisan dari ruang tamu rika segera beranjak dari kamarnya dan melihat ibunya
yang pingsan…
Bu..
ibu..(sambil mengoles minyak ke hidung ibunya, agar ibunya bisa sadar kembali)
Dan akhirnya ibu
pun siuman…
Suasana saat itu
telihat hening sejenak ketika mengetahui hasil lina seperti itu..
Ibu,,,kak… lina
benar benar minta maaf…
Lina selama ini
gak pernah dengarin nasihat nasihat ibu dan kakak
Lina nyesal bu…
menyesal karena hasilnya seperti ini…
Bu maafin lina…
Lina janji tidak
akan mengulanginya lagi..
“Gak usah kebanyakan
janji lin,, kamu sudah menyakitkan hati ibu.. ibu pikir dengan cara ibu
menuruti kemauan kamu, kamu bisa berubah menjadi lebih baik, tapi ternyata itu
salah” (ujar rika untuk lina)
Iyah kak, lina
baru nyadar ternyata selama ini nasihat ibu dan kakak banyak memberikan arahan
yang terbaik untuk lina.
Lina akan
berusaha dan membuktikan kepada ibu, kakak dan semua orang yang mengetahui ini
semua, bahwa lina akan bisa berubah menjadi yang lebih baik ..
“(Mendengar hal
itu ibu dan rika tersenyum, dan menganggap bahwa akhirnya lina anak yang selama
ini susah untuk di arahkan menjadi yang terbaik akhirnya bisa meyadari
kesalahannya itu.)”
Inilah yang
banyak sering dikatakan penyesalan itu
selalu datangnya belakangan
Belajarlah
menjadi orang yang berguna untuk orang banyak ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar